Pages

Minggu, 07 November 2010

Sampah Organik


Sampah organik dan anorganik
Submitted by vlado on Thursday, 23 April 20097 Comments
Sampah organik dan anorganik

Yang sering naik transjakarta, pasti ngerasain ada yang beda di setiap koridornya. Belum lama ini halte transjakarta memasang sepasang tempat sampah yang ditempeli stiker berwarna oranye dah hijau. Saya nggak tau di koridor yang lain gimana, yang saya lihat hanya di koridor VI, rute busway Ragunan-Dukuh Atas Sepertinya sih di koridor lain udah duluan. Gak apa-apa deh, daripada cuma tempat sampah kecil. Itu juga bentuknya dah gak jelas, sekilas seperti mirip ember.Fungsi 2 tempat sampah tersebut untuk memisahkan jenis sampah. Secara umum, jenis sampah dapat dibagi 2 yaitu sampah organik (biasa disebut sebagai sampah basah) dan sampah anorganik (sampah kering). Sampah organik adalah sampah yang terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang berasal dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan, rumah tangga atau yang lain. Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik, misalnya sampah dari dapur, sayuran, kulit buah, dan daun. Sampah jenis ini dapat terdegradasi (membusuk/ hancur) secara alami. Sedangkan sampah anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan melalui proses yang cukup lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol kaca, botol plastik, tas plastik, dan kaleng. Kertas, koran, dan karton merupakan pengecualian.

Berdasarkan asalnya, kertas koran, dan karton termasuk sampah organik. Tetapi karena kertas, koran, dan karton dapat didaur ulang seperti sampah anorganik lain (misalnya gelas, kaleng, dan plastik), maka dimasukkan ke dalam kelompok sampah anorganik. Sampah yang dibuang harus dipilah-pilah, sehingga dapat dikomposkan dan di daur ulang secara optimal. Tidak seperti kebanyakan saat ini yang mencampurkan semua jenis sampah menjadi satu. Pembuangan sampah yang tercampur dapat merusak bahan-bahan sampah yang mungkin masih bisa dimanfaatkan lagi. Bahan-bahan organik dapat mencemari bahan-bahan anorganik yang dapat di daur ulang. Tapi semua itu akan percuma kalau di tempat pembuangan akhir semua sampah itu tetap menjadi satu.

Tidak semua tempat dan fasilitas umum memasang tempat sampah dengan 2 fungsi sepert ini. Walaupun ada pun, kondisinya dibiarkan tidak terawat. Saya sendiri yang tinggal di depok, tempat sampah umum sepanjang margonda dapat dihitung dengan jari.

Memang awalnya sangat sulit untuk memisahkan jenis sampah, tapi lama kelamaan akan terbiasa. Ayo, mulai sekarang pilah-pilah dan buang sampah di tempat yang benar :-)

0 komentar:

Posting Komentar